munsir CUAP-CUAP

Minggu, 25 Desember 2011

makalah organogenesis jantung, ginjal dan anggota gerak



Tugas kelompok

Organogenesis jantung, ginjal dan anggota gerak








Oleh
Muhammad Munsir
M. Nahir
Mardha
Khumairah Opi

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2011


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka ciri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus .Plain, proses dari organogenesis itu terbagi atas dua pertumbuhan yaitu pertumbuhan akhir dan pertumbuhan anatar. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.
          Karena merupakan mahkluk yang dari segi kompleksitas sangat tinggi jika dibandingkan dengan kelompok mahkluk hidup lain, maka berbicara mengenai organogenesis yang merupakan proses diferensiasi dan pembentukan organ akan sangat menarik mengingat tingkat kerumitan molekuler yang kita miliki sangat tinggi dibandingkan dengan mahkluk. Untuk itulah kami menyusun makalah ini agar kami lebih mengerti mengenai aktivitas organogenesis mengenai derivate-derivat dari ketiga kulit yang terbentuk di awal pertumbuhan (gastrulasi) yang terjadi pada embrio, terkhusus pada organogenesis kulit tengah atau mesoderm dari embrio.
B.   RUMUSAN MASALAH
1.     Apakah pengertian dari organogenesis?
2.     Seperti apakah turunan dari mesoderm embrio?
3.     Bagaimanakah proses penbentukan jantung ginjal dan anggota gerak?
C.   TUJUAN
1.     Mengetahui pengertian dari organogenesis
2.     Menetahui turunan dari mesoderm
3.     Mengetahui mekansme organogenesis jantung, ginjal dana anggota gerak
BAB II
MATERI

          Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam 1 species.
          Organogenesis terdiri dari 2 periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Selama pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif menjadi bentuk definitif, yang khas bagi suatu spesies, seperti adanya bentuk katak, ayam atau sapi. Periode pertumbuhan akhir, penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman/wajah yang khas bagi individu).

          Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

          Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus tentang turunan atau derivate dari lapisan mesoderm. Bumbung mesoderm mempunyai peranan khusus dalam pembentukan organ, yaitu :
1.  Otot lurik, polos dan jantung.
2.  Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
3.  Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
4.  Ginjal dan ureter.
5.  Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.
6.  Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium, peritoneum dan mesenterium.
7.  Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.
8.  Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya

          Turunan mesoderm  atau kulit tengah embrio itu dibagi menjadi 5 daerah utama yaitu adalah sebagai berikut:
a. Kordameseoderm
          Fungsinya secara khusus yaitu membentuk notochord atau sumbu tubuh yang berfungsi sebagai penyokong tubuh itu sendiri.

b. Mesoderm Dorsal ( Paraksial )
          Membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis. Diferensiasi mesoderm Dorsal ( Paraksial ) ada yang bersifat segmental maupun yang tidak, tergantung pada hewannya. Beberapa contoh Diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial) adalah sebagai berikut:
Pada Ayam dan burung
          Disebut juga mesoderm segmental . Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral membentuk      lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural). Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk. Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut somit.  Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru dibentuk dibelakang secara teratur.  Sel-sel yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel. Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim (kendur), daerah ini disebut sklerotum.  Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun rangka tubuh.  Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit. Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis. Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis).  Lapisan dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang dari punggung dan anggota tubuh)
Pada Manusia
          Tidak bersegmen, merupakan tempat terjadinya proses pembentukan Otot. Dimana pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis yang secrara ringkasnya yaitu dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot). Terdiri dari 4 tingkatan yaitu sel (somit) sebagai precursors,  sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot, diferensiasi membentuk protein spesifik, dan menjadi sel otot yang matang. Adapun untuk pembentukan otot rangka miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae  dimana setiap miotom membentuk 2 daerah otot pada trncus dimana daerah dorsal (epaxial) serta daerah ventral yang dinamakan  hypaxial. Untuk otot anggota terbagi atas dua yaitu yang berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom) dan miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota. Kemudian otot pada  kepala berasal dari miofom dan berasal dari Pre-chorda. Lalu otot lidah itu tumbuh dari daerah pharynx.
          Untuk beberapa jenis otot lain seperti otot jantung tumbuh dari lapisan splanknopleura serta otot polos yang berasal dari dermaton dan kemudian membina otot polos cutis dan subcutis

Pertumbuhan Tulang (bone growth) , proses pembentukan organ pada bagian ini adalah sebagi berikut:
Pembentukan Secara Membraneus
• Serat kolagen mula-mula disisipi oleh zat ossein (protein tulang)
• Fibroblast mengalami transformasi menjadi osteoblast dan osteodast
• Osteoblast membentuk tulang
• Oseodast mersap zat yang dapat dirombak menjadi tulang
• Terbentuk jaringan tulang yang mengandung osteosit
• Sel-sel mesenkim sekitar kemudian membentuk lapisan luar tulang (periosteum)
Ossifikasi Endochondral (Intra Cartilagonosa)
• Pembentukan tulang dari tulang rawan hialin embrio
• Mula-mula pembuluh darah menembus perikondrium di bagian tengah batang tulang, merangsang sel-sel perikondrium berubah menjadi osteoblast
• Osteoblast ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta perikondrium berubah menjadi periosteum.
• Bersamaan dengan ini pada bagian tulang rawan di daerah Diaphisis (pusat ossifikasi primer) sel-sel tulang rawan mengalami hipertropi, akhirnya pecah dan terjadi kenaikan pH (alkalis) sehinga zat kapur didepositkan (kalsifikasi)
• Terjadi gangguan nutrisi semua sel-sel tulaang rawan disertai kematian sel
• Terjadi degenasi dan pelarutan dari zat-zat intraseluler (zat kapur), bersamaan dengan masuknya pembuluh darah. Terbentuknya rongga (canalis medullaris) untuk sumsum tulang
Catatan :
Hipertropi (membesar tapi tidak terjadi penambahan substansial)
Hipertransia (members dan terjadi penambahan substansial)
• Pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise (terjadi pusat ossifikasi sekunder) sehingga terbentuk tulang spongiosa
• Sisa tulang rawan dikedua ujung epiphise yang berperan penting dalam pergerakan sendi
• Selama pertumbuhan , sel-sel tulang rawan pada cakram epiphise terus menerus membelah, kemudia sel-sel hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diaphise
• Dengan demikian tebal cakram epiphise tetap, sedangkan tulang akan tumbuh memanjang
• Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang ,tulang di daerah rongga sumsum (canalis medularis) dihancurkan (osteoclast)sehingga rongga sumsum membesar

Catatan :
1.Cairan sinofial sebagai pelumas pada sendi
2. Pertumbuhan tulang dipengaruhi juga oleh hormone yaitu :
- Giantisme , hormone ini meningkat pada saat pertumbuhan epiphise masih aktif
- Gigantisme, hormone maningkat pada saat epiphise



Pembentukan Cranium  (bagian kepala)
Terdiri dari :
1. Neurocranium (tempurung otak)
• Awal terbentuk berupa sel-sel mesenkim yang menyusun diri berupa keping (disebut pre- cartilage)
• Kemudian berubah menjadi cartilage (chondrocranium) yang terdiri dari beberapa keeping tulang rawan di anterior notochord
• Terbentuk pula kapsul-kapsul tulang rawan sekeliling alat indera (hidung, mata, telinga)
• Semua keeping dan kapsul kemudian bersatu

       2. Spalanchnocranium (tulang-tulang muka)
       • Awal berupa tulang rawan yang berasal dari ascus visceralis 1
       • Kemudian diganti oleh tulang di sebelah luarnya yang tumbuh secara membranus
       • Sebagian sisa tulang rawan rahang itu pindah membina ossicula telinga tengah
          Pertumbuhan Gigi
       • Tumbuh dari ectoderm dan mesoderm
      • Lapisan enamel tumbuh dari ameloblast ( ameloblast barasal dari ectoderm )
      • Lapisan dentin, pulpa, semen dan periodontium tumbuh dari odontoblast ( berasal dari  mesoderm )
      • Jaringan mesoderm sebagai inductor terhadap ektoderm untuk menumbuhkan gigi
      • Ectoderm menebal menjorok ke dermisi bawah bahan gusi
      • Pada dental lamina terdapat :
         1. Kuncup gigi susu
         2. Kuncup gigi permanent, yang akan tumbuh secara eruption setelah gigi susu tanggal

c. Mesoderm Intermediet
          Membentuk system urogenital dimana diferensiasinya meliputi pembentukan pembentukan  ginjal yang sebelumnya dimulai dengan pembentukan nefros dimana pada ikan primitif dinamakan Pronefros sedangkan  pada ikan kelas tinggi serta amphibia dinamakan mesonefros kemudian  pada bangsa Aves dan mamalia, bukan lagi didalam bentuk nefron tetapi nefron-nefron tersebut sudah membentuk organ berupa ginjal atau ren. Adapun pembentukan dari jenis-jenis ginjal mahkluk hidup yaitu sebagai berikut:
1. PRONEFROS
o Dibentuk dari segmen-segmen nefrotomi
o Sel-sel nefrotom berpisah dan membentuk rongga yaitu nefrocoel
o Tubulus pronefros dibentuk dari nefrotom yang mengandung nefrocoel serta bermuara dan berhubungan dengan coelom melalui nefrostom
o Pada ujung saluran pronefros yang lainnya bersatu membentuk ductus pronefros
o Ductus pronefros memanjang ke arah posterior dan bersatu dengan kloaka
o Glomerulus merupakan suatu gulungan pembuluh darah sebagai cabang dari aorta dorsal berhubungan dengan corong dekat nefrostom
o Kemudian masuk melalui nefrostom ke dalam pronefros untuk kemudian dialirkan ke kloaka.
2. MESONEFROS
o Tubulus mesonefros dibentuk dari nefrotom bagian posterior dari daerah pronefros
o Tubulus mesonefros berhubungan dengan ductus pronefros
o Ductus pronefros sekarang disebut ductus mesonefros atau ductus wolff
o Pembentukan tubulus mesonefros diinduksi oleh ductus pronefros, sewaktu ductus pronefros tumbuh memanjang ke arah posterior tubuh
o Aorta dorsalis membuat cabang pembuluh darah yang menggelung membentuk glomerulus yang berhubungan dengan ductus mesonefros
o Bagian tubulus yang berhubungan dengan gomerulus akan berinvaginasi membentuk kapsula bowman
o Pada daerah dekat dengan daerah dimana ductus mesonefros bersatu dengan kloaka, tumbuh suatu tonjolan yaitu tonjolan ureter
o Tunas ureter tumbuh melebar dan bercabang masuk ke dalam posterior dari mesonefros yang merupakan bakal metanefros
o Tunas ureter menginduksi jaringan nefrogenik metanefros yang membentuk tubulus metanefros.

d. Mesoderm Lateral
    Membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan komponen anggota tubuh serta
pertumbuhan anggota gerak, adapun pertumbuhan dari derivate mesoderm lateral tersebut adalah sebagai berikut:
• Pembentukan
Sel-sel mesoderm somatic di bawah ectoderm mengalami proliferasi
• Kerucut (urodela)
• Dayung (mamalia, ayam, ikan)
• Pada : ikan , Anura, Reptilia, Burung dan Mamalia permukaan yang membentuk tonjolan ditutup oleh suatu penebalan ectoderm pematang ectoderm.
• Terdapat suatu ketergantungan AER dan mesoderm tunas anggota tubuh
• Kalau mesoderm tunas tidak ada maka AER tidak akan terbentuk
• Sebaliknya bila AER tidak ada maka mesoderm tidak akan tumbuh
• Mesoderm mempunyai dua sumber untuk membentuk anggota tubuh yaitu :
a. Mesoderm somatic
b. Sel-sel soma
• Mesoderm somatic dan sel-sel somit bermigrasi ke daerah bakal anggota tubuh dan berkembang menjadi otot anggota tubuh
• Seiring memanjangnya tunas , sel-sel bakal tulang rawan menempati bagian tengah
• Tunas anggota tubuh kemudian berubah dari bentuk dayung (kerucut) menjadi berbentuk anggota tubuh sebenarnya
• Bentuk anggota tubuh dicapai karena terjadi tumbuh secara diferensial dan di Bantu dengan kematian sel.
• Sebagian lagi membina tulang hyoid

e. Mesoderm Kepala
    Membentuk otot pada wajah/muka
.





BAB III
PENUTUP
a.     Kesimpulan
          Organogenesis turunan mesoderm atau kulit tengah  yang berkembang dari peristiwa gastrulasi ini membentuk derivate-derivat yang kemudian akan tumbuh menjadi organ –organ seperti jantung (cor), ginjal (ren), serta alat gerak (ekstermitas). Lebih jauh kita telusuri ternyata organ yang dibentuk oleh semua turunan dari mesoderm tadi menjadi sebuah tanda bahwa ketika proses organogenesis dari turunan mesoderm tersebut selesai atau sudah sempurna dialami oleh embrio maka janin di dalam tubuh ibu sudah resmi meyandang nama sebagai seorang manusia jika dilihat dari kesempurnaan  serta kelemgkapan organ-organnya
b.     Saran
          Dari pemaparan materi diatas kita semustinya sadar dan tahu diri bahwa kita sebenearnya tidak usah untuk kemudian menyangsikan lagi bahwa kita ini merupakan mahkluk yang paling hebat serta jika diandingkan dengan mahkluk  hidup yang lainnya. Jauh sebelum kita di lahirkan, didalam tubuh ibu kita menjalani suatu proses yang disebut organogenesis yang merupakan suatu rangkaian proses  penyempurnaan  bentuk fisik serta jasmiah dari tubuh kita, yang mana ketika jantung kita sudah mulai berdetak, ginjal kita sudah berfungsi sebagai alat penyeimbang osmoregulasi tubuh, serta alat ggerak atau esktermitas kita sudah terbentujk, maka kita sudah harus merasa bangga bahwa di dunia telah lahir lagi seorang khalifatul fil ard yang baru.


DAFTAR REFERENSI

Adnan. 2004. Perkembangan Hewan. Makassar:UNM Press

Cahyadi, Yandi. 2010, Turunan Mesoderm Embrio (http://www.google.com/Yandi-Frozen.blogspot.com) diakses pada tanggal 17 desember 2011

Ilham, Muhammad. 2009, Derivat Mesoderm  (http://www.google.com/ilham jaya.blogspot.com) diakses pada tanggal 17 desember 2011

Pagarra. 2004. Reproduksi dan Embriologi. Makassar:UNM Press