munsir CUAP-CUAP

Jumat, 20 Januari 2012

kelas mamalia by mumun


mamalia


Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial)

Karakteristik

Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal-usul suatu makhluk. Jika ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia, maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.
Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran (yaitu, stapes) dalam setiap telinga dan paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang.
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.
 Perkembangbiakan
Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empat bulan. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.
Dalam sebuah hadits, diceritakan bahwa menurut kitab nabi nabi Allah adalah hanya yang memelihara domba atau kambing. Pada saat itu Yesus diceritakan mirip dengan orang yang lainnya di Yerusalem dan ketika umatnya betanya , yang mana yang menjadi utusan Tuhan ? Dijawab : yang menjadi gembala . Kambing adalah binatang kurban untuk acara Idul Adha dalam kebudayaan Muslim . Pada saat nabi Ismail akan disembelih oleh ayahnya atas perintah Allah, dijadikan kambing sebagai penggantinya. Menurut kitab Al Quran, binatang ternak ( salah satunya adalah kambing ) adalah salah satu sumber pelajaran yang penting bagi umat manusia . Semua bagian tubuhnya bisa dijadikan manfaat bagi manusia.
Di dalam kepercayaan shio Cina, shio kambing mewariskan sifat mandiri, ada pada tiap 12 tahun : 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003 . Orang orang yang lahir dengan shio kambing memiliki kemandirian yang besar dan mampu mengatasi persoalannya sendiri, tergolong dalam aliran Yin, dan memiliki kecocokan dengan shio anjing dan kelinci.
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari.
Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.
Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan.
Asal dan Habitat
Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Mencit peliharaan memiliki periode kegiatan selama siang dan malam. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga.
Penggunaan
Mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis tikus. Melebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. Dalam hal genetika, mouse adalah mamalia dicirikan paling lengkap.
Penanganan
Mencit diangkat oleh menggenggam pangkal ekor dengan satu jari atau ibu jari berujung karet forsep. Ini adalah teknik yang berguna untuk mentransfer tikus dari satu kandang yang lain. Untuk secara manual menahan mouse, mouse pertama yang diangkat oleh pangkal ekor, maka kulit longgar di leher / pundak daerah adalah seseorang ditangkap antara ibu jari dan jari telunjuk. Hal ini akan lebih mudah dengan mengangkat mouse, yang memungkinkan mouse untuk memahami sebuah kandang kawat atas atau permukaan lainnya dengan forelimb, kemudian memegang kulit leher / harus daerah.
Dengan sedikit latihan, mouse dapat diangkat dan ditahan dengan teknik satu tangan. Ketika tangan memegang, mouse harus terbalik sehingga berat mouse terletak di telapak tangan. Di ujung caudal mouse dikendalikan dengan menempatkan penangan ekor antara keempat dan kelima jari. Merebut ekor selain di dasar dan mengangkat mouse dapat mengakibatkan slip pada kulit dan jaringan subkutan, dan kemudian nekrosis, infeksi, dan peluruhan dari caudal vertebra.
Anatomi dan Fisiologi

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Mus musculus
  • Dewasa berat badan: 25 – 40 g (betina); 20-40 g (pria)
  • Life span: 1.5 – 3 tahun
  • Pernapasan rate: 94-163 napas / menit
  • Denyut jantung: 325-780 denyut / menit
  • dubur rata-rata suhu normal: 99,5 ° F
  • rumus gigi adalah 2 (I 1 / 1, M 3 / 3) = 16. Terbuka di gigi seri-berakar dan tumbuh terus menerus. Tikus akan menggigit atau “sejumput” dengan gigi seri tajam jika mishandled.
  • perut dibagi menjadi bagian nonglandular proksimal dan bagian distal kelenjar. Kedua bagian yang terlalu berbeda. Ini mirip dengan perut kuda.
  • paru-paru kiri terdiri dari satu lobus, sedangkan paru kanan terdiri dari empat lobus.
  • tikus memiliki lima pasang kelenjar susu. Distribusi jaringan mammae menyebar, membentang dari garis tengah ventral atas panggul, dada, dan bagian leher.
  • Sangat berkonsentrasi urin diproduksi; jumlah besar protein diekskresikan dalam urin.
  • tikus memiliki zona thermoneutral sempit mamalia apapun sejauh diukur. Sebuah mouse menanggapi penurunan suhu oleh nonshivering thermogenesis, dan dengan kenaikan temperatur lingkungan dengan mengurangi laju metabolik dan meningkatkan vascularization dari telinga. Nonshivering thermogenesis dapat menghasilkan peningkatan tiga kali lipat tingkat metabolisme dasar, dan untuk sebagian besar terjadi pada lemak cokelat. Konsentrasi tertinggi lemak cokelat ditemukan dalam jaringan subkutan antara scapulae. Brown lemak juga disebut kelenjar berhibernasi, walaupun mouse tidak hibernate.
  • Bedding harus diubah dua kali seminggu. Tanah tongkol jagung yang paling penyerap.
Nutrisi
Mencit harus diberi makan pelleted komersial tikus atau hewan pengerat diet dan air lib iklan. Ini diet yang bergizi lengkap dan tidak memerlukan suplemen.
Makanan asupan sekitar 15g/100g BB / hari; asupan air sekitar 15 ml/100g BB / hari.

Minggu, 15 Januari 2012

puisi anak biologi MUMUN

PANEL SASTRA>>>>>>>>>>>>> by MUMUN

puisi NACK Biologi

ketika aku terbangun dari suatu proses HIBERNASI sementara..........
ternyata aku mendapati diriku sedang melakukan MONOGAMI dengan keputusasaan yang selama ini menderaku......
TULang tengkorak yang terasa tidak sanggup lagi menanggung hantaman PREDATOR AMANAH menyebabkanku hampir tidak bisa lagi melakukan aktivitas METABOLISME

ah.......................kenapa aku tidak sama dengan kamu yang bisa BERFOTOSINTESIS........???
kenapa aku malahan adalah HETEROTROF dan bukannya AUTOTROF........??

aku bukannya menghasilkan sel HAPLOID malahan setiap harinya harus selalu DIPLOID..........??
apakah yang menyebabkanku bisa BERMUTASI sampai bisa separah ini......??
mungkinkah karena bahkan proses EKSPIRASI-INSPIRASI udaraku masih harus dibantu oleh PARU-PARU atau apa??????

tolong jangan memaksa aku BERPROSES secepat INFLUS saraf karena aku hanyalah sebuah HORMON yang punya waktu untuk dapat membantu sebuah PROSES
jangan paksa aku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
biarkan lah aku mencerna baik baik keadaan dari MULUT sampai KEANUS dengan BANTUAN cairan EMPEDU serta PANKREAS......................

ini bukan tentang apa hasil dari poses FILTRASI ITU...........
tetapi tentang bagaimana sebuah air diproses melalui FILTRASI, REABSORSI DAN AUGMENTASI untuk menghasilkan URINE................................

Minggu, 08 Januari 2012

metamorphosis


adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.
Beberapa serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata mengalami proses metamorfosis, yang biasanya (tapi tidak selalu) disertai perubahan habitat atau kelakuan
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Metamorfosis tidak sempurna pada belalang
Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva/nimfa. Tapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut larva/nimfa. Pada hemimetabolisme, perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Hemimetabola juga dikenal dengan metamorfosis tidak sempurna.
Pada holometabola, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan holometabola melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa (imago). Holometabola juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis.
Lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung pada spesies serangga itu. Misalnya mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari, dan cicada, yang fase remajanya hidup di bawah tanah selama 13 hingga 17 tahun. Kedua spesies ini melakukan metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis amfibi
pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu.berudu hidup di air Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru.maka bentuk dari muka akan lebih jelas Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembang biak.
Ada beberapa hal yang berbeda dari daur amfibi pada umumnya. Beberapa spesies salamander tidak perlu bermetamorfosis untuk menjadi dewasa sepenuhnya secara seksual, dan hanya akan bermetamorfosis dalam tekanan kondisi lingkungan tertentu. Banyak spesies kodok tropis meletakkan telurnya di darat, di mana kecebong bermetamorfosis di dalam telur. Ketika mereka menetas, mereka menjadi dewasa yang belum benar-benar matang, kadang-kadang masih memiliki ekor yang dalam beberapa hari kemudian diserap kembali.
1. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.
Contoh hewan amfibi yang mengalami metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio. Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering kamu sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam.
Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora.
Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang.
Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya adalah belalang, kecoa, dan jangkrik. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut. telur ? larva pupa (kepompong) dewasa (imago) Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya.
Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut. telur (nimfa) dewasa (imago).


Kamis, 05 Januari 2012

tinjauan pustaka regenerasi dan perkembangan embrio katak




Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. Bagian posterior mengalami pelipatan dan dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada kantung yol. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan, 2008).
Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada kutup anima, disini berlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel yang membelah itu membentuk cangkang bentuk cakram yang disebut sebagai blastodis yang merupakan blastomer sentral yang melepasan diri dari detoplasma di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang merupakan bagian pinggir, blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus menerus e dalam detoplasma (Yatim, 1994).
Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama menggerakkan pengaturan spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah perubahan-perubahan motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari gastrulasi adalah beberapa sel dekat permukaa blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula (Campbell, 1987).
      Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram (diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas dan juga sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria primitif yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk sempurna pada inkubasi telur 18 jam (Sugiyanto, 1996).
Tahap neurula ayam nirip dengan embrio katak yaitu melalui tahap keeping neural, lipatan neural, dan bumbung neural. Organogenesis merupakan proses lanjut setelah terbentuk neurula. Proses ini meliputi pembentukan bakal organ dari lapisan ectoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan embio ayam pada berbagai umur inkubasi merupakan media yang jelas untuk memperlihatkan organogemesis (Tim Dosen, 2008).

    1.  Pengamatan I : Embrio ayam umur inkubasi 24 jam
                Setelah dinkubasi selama 24 jam antara daerah intra embrional dan ekstra embrional terdiri dari daerah pellusida dan daerah opaka. Daerah kepala mengalami perkembangan lebih cepat namun karena adanya daerah batas pertumbuhan maka terjadi lipatan kepala, setal ke vental daerah kepala agak melipat ke posterior. Hal ini diikuti oleh lipatan ectoderm, terbentuk kantung buntuh sebelah anterior yang membuka kearah kunir disebut anterior intestinal portal. Sesuai bertambahnya usia embrio, terjadilah penutupan neural fold dan akan terbentuk tabng otak. Somit atau dorsal mesoderm akan mengalami differensiasi kea rah lateral dan pembuluh darah tersusun oleh kelompok mesoderm membentuk jaringan pembuluh darah halus lalu bersatu membentuk vena vitellin (Adnan, 2008).
                Pada janin tingkat pengeraman 24 jam, mesoderm telah membentuk 4-5 pasang somit mesoderm di kiri-kanan notokhor dibagian tengah janin. Pada janin 24 jam lipatan neural telah mendekat satu sama lain. Persatuan lipatan neural pertama-tama terjadi dimuka somit pertama, khordal timbul di bawah lipatan neural pada sumbuh embrio. Khordal ini tidak timbul dibawah karena delaminasi mesoderm seperti pada janin katak (Adnan, 2008).     
               Pada pengamatan kali ini kami tidak mengamatinya secara langsung karena telurnya dierami terlebih dahulu oleh induknya
2. Pengamatan II : Embrio ayam umur 48 jam
                 Pada stadium ini kepala embrio mengalami mesenchepalon tampak pada sebelah dorsal dan prosenchepalon serta rombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio memutar sepanjang sumbuhnya sehingga bagian kiri nampak diatas kunir. Prosenchepalon berkembang menjadi telenchepalon dan dienchepalon, mesenchepalon tetap sedangkan yang menjadi menten dan melenchepalon adalah rombenchepalon. Somit makin memanjang kearah posterior lalu berdefernsiasi menjadi skeletom, pada akhir perkembangannya terbentuk dua membrane ekstra embrional yaitu amnion, membran berbentu kantong berisi cairan yang langsung membungkus badan embrio dan kation, membran yang membungkus embrio dan semua struktur ekstra embrional. Pada tingkat-tingkat peneraman 48 jam dibagian anterior lapisan mesoderm lateral itu akan bertemu dibagian anterior daerah kepala, kemudian bersatu (Adnan, 2008).
               Pada pengamatan kali ini juga tidak mengamati secara langsung karena terjadi kesalahan saat mengankat embrio tersebut dengan kertas saring.
      3. Pengamatan III : Embrio ayam umur inkubasi 72 jam
               Embrio pada tahap ini sudah lebih kompleks dibandingkan yang lainnya. Embrio mengalami pelekukan servikal sehingga rhobenchepalon berada disebelah dorsal dan telenchepalon mendekati perkembangan jantung. Lipatan kepala makin kea rah posterior. Mata terletak lebih kearah  caudal dari pada olosis. Di daerah kaudal dibentuk primordia kaki, mesoderm yang menebal diadaerah setinggi ATP berkembang menjadi primordia sayap. Rongga otaknya terdiri dari ventrikel lateral didaerah hemisphere cerebri berisi cairan otak, ventrikel ketiga pada dienchepalon, aguaduc cerebri pada mesenchepalon rongga dalam sentralis pada korda spinalis (Adnan, 2008).
              Optik stalk tampak setelah dibentuknya optic cup dan chrroid fissure. Optic cup merangsang proses pembentukan lensa dan lensa merangsang pembentukan kornea. Otosis (Invaginasi head ectoderm) dan duktus endolimfatikus ( Inviginasi median) akan menjadi telinga bagian dalam, pada kantong faring terjadi penambahan 3 kantong lagi. Terdapat usus depan, usus belakang dan usus tengah. Mesoderm, coelem dan system cardiovaskulernya lebih berkembang dibandingkan dari 48 jam inkubasi (Adnan, 2008).
              Pada pengamatan ini pun tidak kami lakukan secara langsung karena kemungkinan besar sebelum diinkubasi telur telah dierami oleh induknya sehingga waktu inkubasi diperkirakan telah lebih dari 72 jam.







DAFTAR PUSTAKA


Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Anonim. 2008. Pertumbuhan pada Hewan. http://www. Praweda.co.id. Diakses pada tanggal   30 Desember 2008.

Campbell. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Sugiyanto. 1996. Perkembangan Hewan. Fakulatas Biologi UGM: Yokyakarta.

Tim Dosen UNM, 2008. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Universitas Negeri Makassar.

Yatim. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito : Bandung

 
Regenerasi pada ekor ikan cupang
            Setiap larva dan hewan dewasa mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh mereka yang secara kebetulan hilang atau rusak terpisah. Kemampuan menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang ini disebut regenerasi. Kemampuan setiap hewan dalam melakukan regenerasi berbeda-beda. Hewan avertebrata mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi daripada hewan vertebrata (Anonim, 2011).
            Regenerasi bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya anggota bagian bdan sampai pada penggantian kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa, misalnya rontok rambut. Regenerasi dapat juga berbentuk sebagai proliferasi dan diferensiasi lebih sel-sel lapisan marginal. Dapat pula berbentuk sebagai penimbunan sel-sel yang Nampak belum berdiferensiasi pada luka yang disebut blastama, yang akan berproliferasi dan secara progresif membentuk bagian tubuh yang hilang. Blsatama berasal dari sel cadang khusus atau neoblast sel-sel interstitial yang bermigrasi ke tempat asal luka (Sugiyanto, 1996).
            Menurut Yatim (1993), bahwa proses regenerasi terdiri dari :
1.      Darah mengalir menutupi permukaan luka lalu membentuk scap yang sifatnya melindungi.
2.      Epitel kulit menyebar di permukaan luka di bawah scap epitel yang bergerak secara nuboid. Butuh waktu dua hari agar kulit lengkap menutupi luka.
3.      Redifferensiasi sel-sel jaringan di sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan pluripotent, untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru.
4.      Pembentukan blastoma, yakni kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka, scap yang ada mungkin sudah lepas.
5.      Redifferensiasi sel-sel serentak dengan proliferasi sel-sel blastoma itu.
            Dalam membandingkan kemampuan regenerasi dari hewan-hewan yang berbeda, tampak ada hubungan antara kompleksitas dan kemampuannya untuk regenerasi. Daya regenerasi spons hamper sempurna. Pada manusia, regenerasi terbatas pada perbaikan organ dan jaringan tertentu. Dalam satu oragnisme, setidaknya di antara vertebrata, dengan meningkantnya umur juga tampak kemampuan regenerasi llenyap secara progresif. Ketika tungkai pertama terlihat pada kecebong katak, bila lenyap bagian itu akan dapat diregenerasi dengan mudah, akan tetapi setelah metamorphosis, katak secara normal tidak mampu meregenrasi tungkai yang lenyap. Persamaan antara regenerasi dan perkembangan embrio telah menyebabkan beberapa ahli embriologi mempelajari regenerasi dengan harapan mendapatkan suatu pengertian bagaimana perkemabngan embrio terjadi. Penemuan polaritas telah memperlihatkan bahwa kekuatan organisasi tertentu, mungkin kimiawi bekerja pada regenerasi (Kimball, 1983).
            Menurut Tim Pengajar (2010), regenerasi merupakan suatu proses yang terjadi terdiri atas beberapa tahap, yaitu :
1.      Penyembuhan luka
2.      Perombakan jaringan
3.      Pembentukan blastema
4.      Morfologi dan rediferensiasi
dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi regenerasi antara lain :
1.      Temperatur
2.      Makanan
3.      System saraf
Ekor ikan Cupang memiliki bentuk yang panjang dan berumbai. Ekor akan mengalami regenerasi bila ekor tersebut putus dalam usaha perlindungan diri dari predator. Regenerasi tersebut diikuti oleh suatu proses, yaitu autotomi. Autotomi adalah proses adaptasi yang khusus membantu hewan melepaskan diri dari serangan musuh. Jadi, autotomi merupakan perwujudan dari mutilasi diri (Strorer, 1981).
            Regenerasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah temperatur, proses biologi dan faktor bahan makanan. Kenaikan dari tempetatur, pada hal-hal tertentu dapat mempercepat regenerasi. Regenerasi menjadi cepat pada suhu 29,7 derajat Celcius. Faktor bahan makanan tidak begitu mempengaruhi proses regenerasi (Morgan, 1989).
Menurut  Kimbal (1993), regenerasi melalui beberapa tahapan, yaitu :
1. Luka akan tertutup oleh darah yang mengalir, lalu membeku membentuk scab yang bersifat sebagai pelindung.
2. Sel epitel bergerak secara amoeboid menyebar di bawah permukaan luka, di bawah scab. Proses ini membutuhkan waktu selama dua hari, dimana pada saat itu luka telah tertutup oleh kulit.
3. Diferensiasi sel-sel jaringan sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan pluripotent untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matriks tulang dan tulang rawan akan melarut, sel-selnya lepas tersebar di bawah epitel. Serat jaringan ikat juga berdisintegrasi dan semua sel-selnya mengalami diferensiasi. Sehingga dapat dibedakan antara sel tulang, tulang rawan, dan jaringan ikat. Setelah itu sel-sel otot akan berdiferensiasi, serat miofibril hilang, inti membesar dan sitoplasma menyempit.
4. Pembentukan kuncup regenerasi (blastema) pada permukaan bekas luka. Pada saat ini scab mungkin sudah terlepas. Blastema berasal dari penimbunan sel-sel diferensiasi atau sel-sel satelit pengembara yang ada dalam jaringan, terutama di dinding kapiler darah. Pada saatnya nanti, sel-sel pengembara akan berproliferasi membentuk blastema.
5. Proliferasi sel-sel berdiferensiasi secara mitosis, yang terjadi secara serentak dengan proses dediferensiasi dan memuncak pada waktu blastema mempunyai besar yang maksimal dan tidak membesar lagi.
6. Rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema tersebut. Sel-sel yang berasal dari parenkim dapat menumbuhkan alat derifat mesodermal, jaringan saraf dan saluran pencernaan. Sehingga bagian yang dipotong akan tumbuh lagi dengan struktur anatomis dan histologis yang serupa dengan asalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Regenerasi Ekor Ikan. syl4r.blogspot.com/2009/02/regenerasi.html. Diakses tanggal 7 Januari 2011.
Kimball, John W. 1993. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Sugianto. 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Perkembangan  Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM Makassar.
Yatim, W. 1993. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung.